Minggu, 02 Desember 2012

perkembangan hip-hop di indonesia

Pemutaran perdana film Hip Hop dokumenter yang dipersembahkan oleh Hiphopindo.net dan Cineprime Pictures berlangsung sukses. Film berjudul #BLACKBOOK yang diputar di @atamerica, Mall Pacific Place lantai 3, Sabtu, 3 Maret 2012 tersebut seolah menjadi agenda tunggal yang wajib dihadiri oleh penggerak Hip Hop dari berbagai generasi. Terbukti, dua jam sebelum acara dimulai pukul 15.00 WIB, satu per satu komunitas Hip Hop dari berbagai daerah di Indonesia tampak sudah memenuhi ruangan di @atamerica yang bernuansa hijau. Dimulai dari kedatangan teman-teman Rap Cianjur, RUN BDG, Hip Hop Bogor, Semarang, Surabaya, dan menyusul kemudian Hip Hop Jakarta.
Acara yang diberi nama “Screening & Discussion #BLACKBOOK 2012 Chapter 1” tersebut kedatangan emce dan femce yang namanya sudah tak asing lagi di dunia hiburan musik tanah air, seperti Iwa K, Saykoji, Jflow, Sania, Jaydee “Soul ID”, Lezzano “Fade2Black”, dan Remon “Nine PM”. Tak ketinggalan, Ras Muhammad yang mengusung aliran musik rap-reggae pun hadir untuk menyaksikan film dokumenter Hip Hop yang baru pertama kali dibuat di Indonesia ini.
Sambil menunggu acara dimulai, seisi ruangan tampak memanfaatkan waktu untuk reuni dengan teman-teman komunitas Hip Hop dari berbagai daerah. Tepat pukul 15.00 WIB, acara pun dibuka dengan penampilan enerjik dari RUN BDG, Antzkilla, Zam Zam Rap Cianjur, dan Tuyul Dansa. Seusai penampilan tersebut, #BLACKBOOK 2011 Chapter 1 mulai diputar di layar lebar @atamerica.
RUN BDG
AntzKilla+RUN BGD
AntzKilla+RUN BDG membuka acara dengan semangat
Zamzam+RAP Cianjur
Film Hip Hop dokumenter yang baru pertama kalinya dibuat di Indonesia ini menceritakan tentang perjalanan pergerakan Hip Hop di Indonesia sejak tahun 1990-an. Alur cerita yang ditampilkan seolah tidak sengaja, tetapi mampu memberi kesan bahwa peristiwa tersebut terjadi secara berurutan. Plot-plot yang tersusun rapi membuat penonton mudah untuk memahami jalan cerita tentang kehidupan musik Hip Hop di Tanah Air.
Suasana saat menonton #BLACKBOOK
Banyak fakta yang ditampilkan dalam film berdurasi 90 menit ini. Mulai dari kemunculan seorang Iwa K yang menjadi pelopor musisi Hip Hop Indonesia, cerita pengalaman dan video perform grup-grup Hip Hop dari masa ke masa, kisah tentang perkembangan Hip Hop sejak masa-masa Pesta Rap, sampai konflik-konflik yang terjadi di internal komunitas Hip Hop seperti saat Ucok “Homicide” mengucapkan bahwa Hip Hop telah mati dan dibalas oleh X-Calibour yang tidak sependapat dengan pernyataan tersebut. Tak hanya itu, potongan-potongan video lawas yang terdapat dalam film pun berhasil menguras tawa penonton.
Film dokumenter ini adalah wujud nyata dari mimpi R. Ferri Yuniardo selaku pendiri Hiphopindo.net yang ingin Hip Hop Indonesia terus hidup. Maka, setelah 12 tahun berdiri, terciptalah #BLACKBOOK yang dipersembahkan untuk menghormati para pelopor, artis, dan generasi masa depan Hip Hop di Indonesia. Sayangnya, film dokumenter yang begitu menunjukkan konsistensi para penggerak Hip Hop ini harus bersambung ke chapter berikutnya di menit ke 90. Penonton yang berjumlah lebih dari 700 orang pun bertepuk tangan dengan riuh sambil dibarengi dengan teriakan yang mengungkapkan kepuasan atas film yang baru saja diputar.
Sania dan Iwa K tak kuat menahan tawa menonton scene-scene lawas di #BLACKBOOK
Saykoji, DJ Kotot, Hamdi, dan tamu undangan lainnya tampak terhibur dengan #BLACKBOOK
Dalam kesempatan ‘ngobrol bareng’ , Ferri Yuniardo menyampaikan rasa harunya atas tanggapan positif yang diberikan penonton. Ia juga berharap generasi-generasi muda bisa meneruskan film #BLACKBOOK Chapter ke-2 dengan keahlian mereka yang tak kalah hebat. Terakhir, ia mengingatkan kepada seluruh pengunjung yang hadir untuk bisa menahan diri jika ingin mengunggah video ke website untuk menjadi konsumsi publik karena bisa membuat eksklusifitas dan kenangan yang ada di dalam video tersebut menjadi kurang berharga “Karena Kita Gak Bisa, Gak Mau, dan Gak Berhenti!”.
Iwa K mengucapkan selamat kepada Ferri dan Panca yang telah membuat #BLACKBOOK
Ferri selaku founder dan owner Hiphopindo.net menyampaikan pesan-pesan di akhir acara
Ferri (owner Hiphopindo.net), Herman Kumala Panca (Cineprime.TV), dan John Parapat (owner Hiphopindo.net)
Sebagai aksi penutup, Arvisco, MackGindo, Jayko, dan Young Lexx dari label Zero One menggebrak panggung dengan single-single andalan mereka. Tak hanya itu, 8Ball yang juga menjadi guest star tampil dengan menggandeng Agil sebagai teman duetnya. Terakhir, grup rap Problemz yang digawangi oleh Erick ‘BlackKumuh’, Wisha, DJ Ethnic, Wizzow, Optimuzt, dan menutup acara dengan penampilan sempurna. Seluruh performance diiringi oleh DJ Kotot yang sudah terbilang senior di dunia DJ. John Parapat selaku founder dan owner Hiphopindo.net yang saat itu menjadi host tampak santai dan mampu membawa suasana tetap hangat sampai acara selesai.
Mack'G, Arvisco, Jayko, dan Young Lex dari Zero One
PROBLEMZ


Zero One
_________________________________________________________________________________________________________
Beberapa di antara teman-teman, mungkin masih penasaran dengan proses pembuatan #BLACKBOOK ini. Untuk menjawab rasa penasaran Hip Hop Indonesia, simak hasil wawancara dengan Herman Kumala Panca dari Cineprime.TV yang telah banyak membantu proses perampungan film ini dari awal. Cekidot!
Berapa lama proses pembuatan film dokumenter ini?
Mulai efektif untuk dijadikan film sejak 2 tahun yang lalu dari kumpulan dokumentasi Ferri. Tapi karena kami juga sibuk kerja, jadi prosesnya agak lama.
Siapa saja yang terlibat di balik layar #BLACKBOOK?
Banyak. Bisa lihat di “Thanks To”-nya. Ha ha ha. Ngutip kata-katanya Mas Erick P-Squad.
Ha ha ha, oke kalau begitu. Lalu kenapa memilih nama #BLACKBOOK?
Kalau nama itu yang pilih Ferri. Blackbook itu kan sesuatu yang misterius seperti kotak hitam di pesawat terbang (black box).
Kalau alasan utama film ini dibagi menjadi beberapa chapter?
Nggak mungkin Hip Hop satu Indonesia ini dirangkum dalam 90 menit, jadi dibuat per-chapter karena kita bicara lingkup film ini yang luas dan besar. Selain itu, kami juga berharap kalau chapter-chapter berikutnya bisa diteruskan oleh aktivis Hip Hop Indonesia. Jadi, regenerasi bisa punya referensi tentang semangat dan komitmen. Itu salah satu esensi yang gue dapet dari film ini.
Lalu, rencananya akan diputar di mana lagi selain di @atamerica?
Belum ada rencana yang fix. Maunya sharing spirit ini keliling Indonesia, tapi belum tahu juga siapa yang bakal “fund” project ini. Ini ngutip Pak Doyz. Ha ha ha.
Ada rencana untuk membuatkan versi DVD dan menjualnya ke publik?
Sama sekali nggak ada niat menjual, tapi kalau seandainya dijual pun bingung untuk bagi-bagi royaltinya. Kenapa? Karena semua orang di project ini sukarela dan tidak ada isu bisnis, tapi karena cinta.
Ha ha ha. Sweet, ya! Ada tanggapan tentang premiere film kemarin?
Kaget! Karena menurut panitia kami ada 700 orang yang hadir. Yang pasti ramai dan senang.
Apa saja kesulitan dalam membuat film #BLACKBOOK?
Kesulitannya adalah memilih bagaimana kita akan bertutur. Cara penuturan film “how to tell the story” karena gue bukan pecinta film documenter dan jarang nonton documenter juga. Apalagi proses filmnya juga nggak cari referensi dari film documenter luat atau lokal, tapi ngalir dengan sendirinya. Maksudnya proses mengalir begitu saja, tapi sedikit kami racik cerita dari potongan-potongan cerita dari narasumber kami (aktivis Hip Hop) maka jadilah film ini. Selebihnya, mungkin kesulitan hampir nggak terasa karena semangat gue dan ferri yang nggak pernah padam. Juga atas dasar kesukaan kami dengan musik Hip Hop yang bikin prosesnya capek, tapi senang.
Big applause! Lalu, kapan chapter 2-nya akan tayang? Atau sudah dipersiapkan?
Belum kepikiran kapan akan terusin chapter 2 meskipun materi kami dari chapter 1 masih banyak yang bisa diolah menjadi beberapa chapter berikutnya. Tapi, fokus sekarang adalah sharing spirit film di chapter 1 dulu.

Boleh cerita nggak gimana bisa kerja sama bareng Ferri?

Dulu kenal Ferri pas SMP lewat lagu “Pager”-nya. Lalu, tahun 2006 ketemu di tempat editing. Tahun 2009, kami bergabung dan membuat company Langit Cerah bersama dua orang kawan, yaitu Yosep Nurhandi dan Askarina Daniswari sampai sekarang. Khusus untuk divisi production house, kami memberi nama Cineprime Pictures. Awalnya, Ferri cerita kalau dia punya mimpi untuk membuat sebuah film Hip Hop dokumenter. Karena kerjaan gue selain di film adalah mimpi, y ague bilang “Ayo!”. So, dreams do come true kan?
Terakhir, pesan apa yang ingin disampaikan?
Semangat dan komitmen. Dua kata yang gue dapet selama film ini dibuat. Dari semua cerita yang gue dapet di kameranya Ferri, gue ngeliat dan bisa ngerasain kalau semangat dan komitmen itu bukan urusan gampang. Faktanya, mereka semua bisa buktiin itu. Sampai hari ini, mereka masih Hip Hop. Gue “salute” banget asli. Buat gue, mereka semua adalah aktivis Hip Hop Indonesia.
Other photo’s:
Herman Kumala Panca dan Ferri Yuniardo
Sania dan Jaydee "Soul ID"
Sania, Iwa K, dan Remon "Nine PM"
John Parapat
Igor "Saykoji"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar